Sejak munculnya wabah virus covid-19 timbul berbagai masalah. Pandemi covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Virus ini telah menyebar ke seluruh belahan bumi, yang awal kemunculannya diduga di pasar hewan kota Wuhan, China, dan terus menyebar hingga hampir seluruh wilayah di dunia terlapor telah terpapar virus tersebut.
Kemunculan wabah virus corona menimbulkan banyak. Covid-19 tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga memberikan dampak terhadap perekonomian dunia, serta mempengaruhi kehidupan sosial di berbagai negara. Kebiasaan manusia seketika dipaksa berubah.
Salah satu yang terdampak adalah di dunia pendidikan, yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka, tetapi karena adanya pembatasan kegiatan sosial sehingga pembelajaran dialihkan ke pembelajaran daring dari rumah demi mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah dan berbagai pihak yang terkait, termasuk pihak sekolah, berusaha melakukan berbagai cara agar pendidikan bisa terus berjalan di era pandemi ini, karena pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah bangsa demi kemajuan suatu negara dan diharapkan anak-anak generasi penerus tidak berhenti belajar hanya karena tidak bisa datang ke sekolah.
Demi hal tersebut, dikembangkanlah sistem pembelajaran dari rumah masing-masing yaitu daring (pembelajaran dalam jaringan) melalui berbagai platfrom mulai dari aplikasi zoom, google meet, quizizz, dan media pembelajaran lainnya meski tidak dipungkiri sistem pembelajaran ini menemui banyak kendala, termasuk masalah keterbatasan fasilitas dan literasi digital, sehingga tidak sedikit anak-anak peserta didik yang kesulitan mengikuti sistem pembelajaran yang "mendadak di tetapkan" ini disebabkan pandemi.
Sebelum pandemi, banyak model pembelajaran yang dikembangkan yang semuanya berorientasi pada keaktifan peserta didik ketika belajar di kelas. Karena pembelajaran berlangsung di rumah masing-masing, tentu saja hal ini mengalami kendala besar dalam mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan peserta didik tersebut.
Pembelajaran sains sangat mengutamakan keaktifan peserta didik di kelas terutama pada saat praktik di laboratorium.Karena daring, pembelajaran yang dulu nya di kelas atau pun di lab pun dialihkan ke kelas online dan lab virtual. Diharapkan dari pembelajaran ipa melalui kelas online dan laboratorium virtual ini, peserta didik tetap merasakan pengalaman belajar yang 'kurang lebih" sama ketika belajar di kelas atau pun di laboratorium.
Tidak hanya pembelajaran di kelas dan di laboratorium yang terlaksana secara daring. Ujian akhir pun begitu. Meskipun ujian akhir secara nasional telah ditiadakan oleh pemerintah akan tetapi beberapa sekolah tetap menyelenggarakan ujian akhir sebagai salah satu indikator dan sebagai bahan evaluasi mengenai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dengan alasan yang sama, ujian praktik diperlukan untuk menilai respon peserta didik berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensinya.
Karena masih dalam pembelajaran daring, maka ujian praktik kelas IX pada tahun ini tidak dapat diselenggarakan di laboratorium sehingga ujiannya dilaksanakan dari rumah masing-masing dan peserta didik mengumpulkan tugas ujian praktik tersebut dalam format file video. Beberapa peserta didik melaksanakan sendiri praktik berdasarkan materi yang diujikan dan membuat videonya. Beberapa juga mengedit dari video-video yang didownload dari berbagai sumber dan menyusunnya sebagai laporan dalam bentuk video.
Berikut beberapa video ujian praktik kelas IX tahun pelajaran 2020/2021[click here]