Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya adalah proses yang kompleks di mana makhluk hidup saling memengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka hidup. Dalam materi ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek interaksi ini, termasuk hubungan simbiosis, kompetisi, predasi, dan dampak manusia terhadap lingkungan.
1. Simbiosis:
Simbiosis adalah hubungan antara dua spesies yang tinggal bersama dalam satu area yang sama. Ada tiga jenis simbiosis utama:
a. Mutualisme: Kedua spesies saling menguntungkan. Contohnya adalah hubungan antara burung pemakan kutu dan kambing. Burung tersebut memakan kutu yang mengganggu kambing, sementara kambing mendapat perlindungan dari serangan kutu.
b. Parasitisme: Salah satu spesies diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan. Misalnya, cacing parasit di dalam tubuh manusia mendapatkan nutrisi dari inangnya, tetapi menyebabkan penyakit pada inang.
c. Komensalisme: Satu spesies diuntungkan tanpa memberikan efek apa pun pada spesies lain. Contohnya adalah ikan remora yang melekat pada ikan hiu untuk mendapatkan sisa makanan tanpa memberikan manfaat atau kerugian pada ikan hiu.
2. Kompetisi:
Kompetisi terjadi ketika dua atau lebih spesies berusaha mendapatkan sumber daya yang sama dalam lingkungan yang terbatas. Ini bisa berupa sumber makanan, tempat tinggal, atau bahkan pasangan untuk berkembang biak. Kompetisi dapat mengarah pada seleksi alam di mana spesies yang paling baik beradaptasi akan bertahan hidup.
3. Predasi:
Predasi adalah hubungan di mana satu organisme, yang disebut predator, memangsa organisme lain, yang disebut mangsa. Predasi adalah bagian alami dari rantai makanan dan membantu mengontrol populasi spesies tertentu dalam ekosistem.
4. Dampak Manusia terhadap Lingkungan:
Kehadiran manusia telah memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan. Deforestasi, polusi udara dan air, serta perubahan iklim adalah contoh-contoh dampak negatif yang diciptakan oleh aktivitas manusia. Penting untuk memahami dampak ini dan mencari solusi untuk melindungi lingkungan agar dapat mendukung kehidupan di masa depan.
Model Ekosistem dan Interaksi Antara Organisme
Ekosistem adalah sistem kompleks yang terdiri dari organisme hidup (biotik) dan faktor non-hidup (abiotik) di lingkungan tertentu. Dalam materi ini, kita akan menjelajahi konsep jaring-jaring makanan, rantai makanan, dan komponen-komponen lainnya yang membentuk ekosistem.
1. Jaring-Jaring Makanan:
Jaring-jaring makanan menggambarkan hubungan makanan yang kompleks antara berbagai organisme di dalam suatu ekosistem. Ini melibatkan beberapa rantai makanan yang saling terkait. Contoh jaring-jaring makanan mencakup berbagai tingkat trofik, mulai dari produsen hingga konsumen primer, sekunder, dan seterusnya.
sumber gambar : Buku Siswa IPA kelas VII KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2. Rantai Makanan:
Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya
melalui peristiwa makan dan dimakan seperti pada gambar berikut.
sumber gambar : Buku Siswa IPA kelas VII KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perpindahan energi tersebut dimulai dengan produsen (tumbuhan) yang
menghasilkan makanan melalui fotosintesis, kemudian diikuti oleh konsumen yang
makan tumbuhan atau organisme lain. Setiap tingkat trofik dalam rantai makanan
disebut sebagai penghuni trofik.
3. Komponen-komponen Ekosistem:
a. Produsen: Organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui fotosintesis, seperti tumbuhan hijau.
b. Konsumen: Organisme yang memakan produsen atau organisme lain. Ini termasuk herbivora (konsumen primer), karnivora (konsumen sekunder), dan omnivora (konsumen yang makan berbagai jenis makanan).
c. Pemangsa: Organisme yang memakan organisme lain. Mereka bisa menjadi predator dalam rantai makanan.
d. Pengurai: Organisme yang memecah bahan organik menjadi zat-zat anorganik yang dapat digunakan kembali oleh produsen, seperti bakteri dan jamur.
e. Faktor Abiotik: Komponen non-hidup dalam ekosistem, seperti tanah, air, suhu, cahaya matahari, dan ketersediaan nutrisi.
Contoh Ekosistem:
Contoh ekosistem yang dapat dipelajari meliputi hutan, sungai, padang rumput, dan lautan. Setiap ekosistem memiliki karakteristik uniknya sendiri dalam hal komposisi organisme dan faktor lingkungan.
gambar : contoh ekosistem : kolam
sumber gambar : Buku Siswa IPA kelas VII KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Referensi:
Miller, G. T., & Spoolman, S. E. (2011). Living in the Environment: Principles, Connections, and Solutions (17th ed.). Brooks Cole.