Dalam melakukan pengukuran, agar seragam maka dianggap perlu untuk menetapkan suatu pembanding dalam pengukuran. Pembanding ini tetap, tidak berubah-ubah dan dapat digunakan secara umum di mana saja. Inilah yang disebut sebagai satuan baku.
Namun ada satuan yang kita gunakan dalam kegiatan pengukuran yang tidak baku, yang kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari atau ketika berkomunikasi dengan orang lain. Satuan tersebut tidak tetap dan nilainya bisa berbeda jika yang mengukur orang lain. satuan tersebut disebut satuan tidak baku.
SATUAN TIDAK BAKU
Satuan tidak baku diantaranya :
Jengkal
Depa
Hasta
Langkah
dan satuan tidak baku lainnya yang kebanyakan menggunakan anggota tubuh. Satuan ini apabila digunakan oleh orang yang berbeda, maka akan memperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Secara umum, satuan tidak baku ini menggunakan tata cara ukuran yang berbeda dari setiap orang, sehingga memiliki hasil pengukuran yang berbeda-beda. Selain itu, banyak sekali kekurangan dari satuan tak baku, seperti hasil yang mudah berubah dan sulit ditiru oleh masyarakat luas.
SATUAN BAKU
Satuan baku adalah suatu satuan yang sudah diakui secara umum, karena
pengukurannya menggunakan acuan yang diakui dan baku secara
internasional. Satuan baku telah diakui secara internasional, karena
hasil pengukuran yang ada selalu tetap meskipun diukur oleh siapapun dan
dimanapun berada.
Satuan baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan memberikan hasil pengukuran yang sama dan tetap.
Misalnya, ketika seseorang mengukur meja yang panjangnya 1 meter menggunakan meteran, baik dilakukan oleh orang dewasa, anak kecil atau siapapun akan memberikan hasil pengukuran yang sama dan tetap, yaitu satu meter. Contoh satuan baku lainnya adalah: meter, kilogram, detik, liter, sentimeter, meter persegi, meter kubik, dan lainnya.
AWALAN SATUAN
No comments:
Post a Comment